Senin, 05 Maret 2012

Dari Sebuah Perbedaan Aku Bertahan

Engkau tahu....tidaklah hanya cukup sekedar mengatakan bahwa kami saling mencintai...lalu kami dipersatukan...tidaklah cukup hanya sekedar mengatakan bahwa telah kau relakan nyawamu untukmu , dan telah kuikhlaskan darahku tertumpah bagimu....
Tidaklah sesederhana itu....
Karena kita berbeda, dan dalam ketidak mungkinan itu hanya karena kehendak Allahlah kita dipersatukan !!



Tapi tidakkah dalam perjalanan yang sudah teramat panjang ini, kadang kita meragukan keputusan ini...ketika sakit nyaris tak tertahankan...ketika luka-perihnya memburamkan aliran Logika





Ada yang ku ingin bagi denganmu....sebuah kesadaran yang sepertinya pahit.
Sebuah kenyataan yang tidak mengenakkan...sangat menyesakkan.
Yaitu ketika aku menyadari, bahwa aku sebenarnya sudah lagi bukan aku.
Bahwa keringat yang aku kucurkan, setiap goresan yang tertoreh oleh kehidupan.
sebetulnya bukan lagi perih dan penderitaan ku.
itu adalah kebahagiaan bagi keluargaku.
bagi anak anak yang memandang Bapaknya dengan penuh cinta.
Anak anak yang memeluk ibunya dengan sayang sepenuh Jiwa.
jangan lagi berprasangka, bahwa hanya Orang Tua saja yang mempunyai kasih sedemikian tulus.
merekalah yang punya.
ketika engkau menangis apapun sebabnya, mereka akan ikut menangis.
ketika engkau pergi, mereka merengek ingin ikut..itu karena mereka membutuhkanmu.
jangan anggap mereka jadi beban.
mereka adalah jiwamu, potongan dari kehidupanmu.
mereka adalah kita...masa depan kita.


itulah rahasia kekuatanku.
ketika begitu sakit dada ini sehingga serasa sangat menyesakkan, aku memaksa tersenyum buat mereka
ketika jiwa ini terasa sangat lelah, dan hembusan angin ingin memaksaku untuk rebah
aku mengingat mereka 
karena aku tidak lagi berhak untuk diriku
karena aku adalah milik mereka
mereka yang memutuskan kehidupanku...bukan aku

(salam cinta untuk istriku yang tersayang)
Sorowako, 6 maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar