Minggu, 25 Maret 2012

Cara Menyayangi Yang Tak Perlu Ditiru

Suatu hari istriku pulang membawa bingkisan, oleh oleh dari kenalannya yang baru naik haji..isinya tentulah khas perempuan...pensil alis, penghitam kelopak mata,parfum dan segala macam pewarna kuku. Nina, anakku yang perempuan tentulah langsung berteriak gembira sementara yang laki laki cemberut karena tidak memperoleh apa apa.

Kasihan dengan anakku yang laki laki itu, maka kutemani mereka..berusaha mengajari mereka memanfaatkan hal yang tidak berguna untuk digunakan menjadi mainan yang menarik. Diam diam kuambil pensil alis dari sebelah Nina yang sedang asyik berdandan lalu melukis sebuah kumis, melintang tegas dibawah hidungku lalu melekuk dengan manis sampai di pipi. Lalu kupanggil mereka...HEY !!

" Hoooooreeee....seperti mickey mouse...".

Dengan bersemangat mereka memaksaku tidur di lantai lalu asyik mendandaniku...alis mataku di pertebal, mataku dilingkari lalu dihitamkan, pipiku diwarnai dengan cat kuku. Asyik sekali mereka menghias mukaku,dengan sekali kali bertengkar..hmmm. Keenakan, aku jadi mengantuk.

"Paaaaaakkk,....gasnya habis, belikan dulu sana e..", teriakan istriku dari dapur membangunkanku.

Dengan malas aku bangkit, menuju dapur, melepas regulator lalu mengangkat tabung gas kosong itu ke mobil.
Dengan ditemani lagu Sweet Memory, bersenandung kecil, aku berkendara ke toko yang menjual gas. Agak ramai juga tuh toko...kuambil tabung kosongnya dan kuangkat ke dalam toko.

Dan begitulah saudara saudara...agak geer juga aku ini..( aku sadar akan kegagahanku, kharisma yang ku miliki tentulah semakin berkilat seiring usia yang semakin matang). Cowok cowok di toko itu melongo melihatku..beberapa cewek, tersipu melihatku lalu menunduk. Bangga juga aku akan perhatian yang masih bisa kunikmati setelah sekian tahun menikah dan mempunyai anak dua. Kuselesaikan transaksi dengan kasir yang tersenyum malu malu, lalu dengan sok gagah pula kuangkat tabung gas yang penuh itu dengan satu tangan.

Dalam perjalanan pulang, sambil menyanyikan lagu cinta aku berkhayal...bahagianya istriku, beruntunglah dia bisa memiliku...bahkan ketika usiaku sudah tak lagi muda, masih mampu aku membuat malu perempuan hanya dengan meliriknya...aku memang luar biasa !!

Sampai dirumah, masih dengan sangat bahagia aku masuk kekolong tempat gas ditempatkan...memasang regulator dengan mantap lalu keluar dan pas di bawah istriku yang berteriak kaget....

" ASTAGA NAGA BAPAKNYA DIMAS...DENGAN MUKA BEGITU SAMPEAN KELUAR BELI GAS TADI ??? ".

Yah...begitulah saudara saudara. Hancur sudah reputasiku...kebanggaan yang tadi sempat hinggap kini hancur berkeping keping. Aku keluar tadi masih dengan kumis yang melintang tebal dan berkelok kelok, dengan mata yang di lingkari lalu dihitamkan, pipi yang diberi warna merah pewarna kuku...dan tak terhitung gambar waru kecil kecil..nyaris di seluruh mukaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar